AI pada aplikasi desain grafis

  • 11 Februari, 2024

Setahun yang lalu, Microsoft memulai perjalanan terobosan dengan meluncurkan fitur-fitur bertenaga AI dalam Bing. Meskipun kemajuan Bing mungkin tidak begitu pesat, hal ini meletakkan dasar bagi integrasi AI yang lebih luas di seluruh ekosistem Microsoft. Di bidang kecerdasan buatan (AI), perjalanan Microsoft sungguh transformatif. Dengan munculnya Copilot sebagai pendamping utama AI, pengguna penasaran dengan evolusi dan dampaknya. Di sini, kami menjawab semua pertanyaan menarik Anda tentang kemajuan AI Microsoft dengan Copilot.

Dilansir dari laman gizbot.com, Copilot adalah asisten AI Microsoft yang dirancang untuk memberdayakan pengguna di berbagai platform dan layanan. Ini memanfaatkan teknologi AI untuk membantu pengguna dalam berbagai tugas mulai dari pembuatan gambar hingga pemrograman dan penelitian. Tidak seperti mesin pencari tradisional, Copilot lebih dari sekadar pengambilan informasi untuk memfasilitasi produktivitas dan kreativitas. Sementara Bing berfokus pada pencarian web, Copilot mengintegrasikan fitur AI dengan lancar ke dalam tugas sehari-hari, memungkinkan pengguna mencapai lebih banyak hal.

Membuat dan merancang gambar digital semakin mudah dengan teknologi AI, bagaimana dengan profesi desain grafis?

Microsoft menyadari perlunya berkembang melampaui kemampuan pencarian konvensional dan memanfaatkan AI sebagai katalis inovasi. Copilot mewakili poros strategis menuju demokratisasi AI dan meningkatkan pengalaman pengguna di seluruh ekosistem Microsoft. Di sisi lain raksasa teknologi google juga telah memperbaharui layanan mesin penelusurannya dengan integrasi AI Bard yang kini dikenal dengan sebutan Gemini. Kombinasi unik yang mengedepankan pencarian cerdas terkait dengan topik umum sehingga menghasilkan akurasi informasi serta pengolahan sebuah gambar sesuai keinginan pengguna.

Tidak hanya itu google juga mengintegrasikan sistem AI kedalam layanan Gmail dan aplikasi cloud workspace lainnya. “Selama beberapa waktu, kami telah menerapkan AI untuk membuat produk kami jauh lebih bermanfaat. Dengan AI generatif, kami mengambil langkah selanjutnya. Dengan pendekatan yang berani, tetapi bertanggung jawab, kami mendesain ulang semua produk kami ini, termasuk Google Search”, kata CEO Google, Sundar Pichai.

Kini, kami punya 15 produk yang masing-masing melayani lebih dari setengah miliar orang dan bisnis. Dan 6 dari produk itu masing-masing melayani lebih dari 2 miliar pengguna. Ini memberi kami begitu banyak peluang untuk mewujudkan misi kami — mengelola informasi dunia serta membuatnya berguna dan dapat diakses semua orang”, kata Pichai.

Kembali kepada produk microsoft yaitu bing image creator yang dapat menterjemahkan frase atau deskripsi susunan kalimat yang dimaksudkan oleh pengguna ke dalam bentuk gambar visual, hal ini bermanfaat serta mempermudah seseorang yang berprofesi sebagai desainer grafis dalam pekerjaannya. Semakin detil susunan perintah diberikan maka hasil gambar visual yang diinginkan akan makin sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak pengguna.

Membuat dan merancang gambar digital semakin mudah dengan teknologi AI, bagaimana dengan profesi desain grafis?

Selanjutnya adalah Remaker AI, Remaker AI merupakan aplikasi yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mengubah atau mengganti wajah pada sebuah foto dan video. Dengan memanfaatkan teknologi AI ini, kita dapat mengganti wajah orang lain dalam foto atau video dengan wajah yang kita inginkan, menciptakan efek yang unik serta menarik tentunya. Semua contoh diatas merupakan pengembangan teknologi digital kedalam sistem kerja AI yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dari sebuah kegiatan di bidang desain dengan cara efisiensi waktu dalam produksi gambar, walau pada akhirnya kemudahan-kemudahan tersebut menimbulkan kemunduran dalam hal keahlian yang dimiliki oleh personal itu sendiri. Sistem cerdas ini semakin membuat seseorang malas untuk mengembangkan keahliannya sendiri secara manual. Dan bahkan seseorang tanpa keahlian sekalipun dapat dengan mudah mengaplikasikan sistem digital cerdas ini.

Dapat kita bayangkan pada satu hingga dua dekade mendatang, jenis profesi seorang desain grafis dapat tergantikan perannya oleh sistem kecerdasan buatan ini dan tentu akan terus berkembang secara revolusioner. Akan terjadi kelak seseorang dengan hanya berimajinasi di dalam pikirannya dan kemudian sistem AI ini hanya cukup membaca gelombang otak orang tersebut dan mentransmisikan secara visual kedalam rupa sebuah gambar. Namun semua hal diatas masih memiliki celah kekurangan yaitu ketergantungan terhadap koneksi jaringan internet.



Recent Posts

Membongkar Keajaiban Teknologi Kecerdasan Buatan, Bagaimana Mereka Bekerja dan Mengubah Dunia
Apa itu OS Linux?
27 Mei, 2023
Membongkar Keajaiban Teknologi Kecerdasan Buatan, Bagaimana Mereka Bekerja dan Mengubah Dunia
Memahami OS Android
27 Mei, 2023
Membongkar Keajaiban Teknologi Kecerdasan Buatan, Bagaimana Mereka Bekerja dan Mengubah Dunia
Artificial Intelligence / Kecerdasan Buatan
22 Juni, 2023

Tinggalkan Komentar

close
Jasa layanan laundry antar jemput di wilayah Denpasar dan sekitarnya